
wartamoro.com, Tensi tinggi saat hamil merupakan kondisi yang dapat menimbulkan risiko serius bagi ibu hamil dan janin lho, Bun. Hipertensi pada ibu hamil bisa berisiko menyebabkan komplikasi seperti preeklamsia, kelahiran prematur, atau gangguan organ lainnya.
Kehamilan adalah momen yang penuh kebahagiaan, tetapi juga membutuhkan perhatian ekstra terhadap kesehatan, baik fisik maupun emosional. Salah satu kondisi yang perlu diwaspadai adalah tensi tinggi atau hipertensi. Meski kadang tidak menimbulkan gejala awal yang jelas, tensi tinggi bisa membawa risiko serius bagi ibu dan janin jika tidak ditangani dengan baik.
Apa Itu Tensi Tinggi Saat Hamil?
Tensi tinggi dalam kehamilan berarti tekanan darah ibu lebih tinggi dari normal, biasanya di atas 140/90 mmHg. Kondisi ini bisa terjadi sebelum kehamilan (hipertensi kronis) atau berkembang selama kehamilan (hipertensi gestasional).
Ada juga kondisi yang disebut preeklampsia, yaitu kombinasi tekanan darah tinggi dan tanda-tanda kerusakan organ lain, seperti ginjal atau hati. Preeklampsia adalah kondisi serius yang bisa mengancam keselamatan ibu dan bayi.
Bahaya Tensi Tinggi untuk Kehamilan
Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol selama kehamilan bisa menyebabkan berbagai komplikasi, antara lain:
-
Pertumbuhan janin terhambat: Aliran darah ke plasenta bisa berkurang, menyebabkan bayi kekurangan oksigen dan nutrisi.
-
Kelahiran prematur: Untuk melindungi ibu dan bayi, dokter mungkin harus melakukan persalinan lebih awal.
-
Solusio plasenta: Plasenta bisa terlepas dari dinding rahim sebelum waktunya, yang sangat berbahaya.
-
Preeklampsia dan eklampsia: Kondisi ini bisa menyebabkan kejang, stroke, bahkan kematian jika tidak segera ditangani.
Tanda-tanda yang Harus Diwaspadai
Sering kali tensi tinggi tidak menunjukkan gejala, tapi beberapa tanda berikut perlu diwaspadai:
-
Sakit kepala hebat
-
Penglihatan kabur atau sensitif terhadap cahaya
-
Nyeri di perut bagian atas
-
Pembengkakan mendadak di tangan, wajah, atau kaki
-
Sesak napas
Jika mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Cara Mencegah dan Mengelola Tensi Tinggi Saat Hamil
Walaupun tidak semua kasus tensi tinggi bisa dicegah, beberapa langkah berikut bisa membantu menjaga tekanan darah tetap stabil:
-
Rutin kontrol kehamilan untuk memantau tekanan darah.
-
Menerapkan pola makan sehat, rendah garam, dan kaya sayuran serta buah.
-
Olahraga ringan seperti jalan kaki atau yoga kehamilan, sesuai anjuran dokter.
-
Mengelola stres dengan teknik relaksasi, meditasi, atau kegiatan yang menyenangkan.
-
Menghindari rokok dan alkohol, serta membatasi kafein.
-
Jika perlu, mengonsumsi obat hipertensi yang aman untuk kehamilan sesuai resep dokter.
Posting Komentar