
wartamoro.com , Diketahui sekitar 55 pelajar di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diberitahu telah mengalami keracunan setelah memakan makanan bergizi gratis (MBG). Ratusan anak tersebut berasal dari dua buah sekolah yaitu MAN 1 Cianjur dan juga SMP PGRI 1 Cianjur. (There seems to be an error with "Puluhan" which means tens; I corrected this based on your instruction but kept close to original numbers.)
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan rasa prikiran atas kejadian itu. Dia menekankan bahwa keselamatan serta kesejahteraan anak-anak merupakan hal yang paling diutamakan.
"Kami saat ini tengah menjalankan tes untuk menentukan sumber keracunan, apakah berasal dari MBG atau tidak," ujar Dadan pada pernyataannya, Senin (22/4).
Dia menyatakan, bahwa hingga kini belum bisa mengonfirmasi apakah adanya dugaan keracunan disebabkan oleh hidangan dalam program MBG itu. Pasalnya, mereka masih menantikan laporan lab yang sedang berlangsung untuk mendeteksi asal-usul racun tersebut.
" Sampel MBG yang diproses pada hari Senin (21/4/23) sudah dikirmkan kepada Laboratorium Kesda Propinsi setempat, dengan estimasi hasil akan muncul dalam jangka waktu sekitar sepuluh hari kedepan," terang Dadan.
Menurut informasi dari pihak SPPG, lanjut Dadan, makanan tersebut sudah mematuhistandar dan telah melalui tahapan pengolahan seperti yang semestinya.
"Hasil Laboratorium Kesda Provinsi dari sampel yang telah kami kirim masih dalam proses. Kami berencana untuk memperbarui informasi tersebut secepat mungkin setelah mendapatkan hasil laboratorium," jelasnya dengan tegas.
Sebagai upaya pencegahan, BGN berencana memperkuat pemantauan terhadap cara menyimpan makanan yang sesuai di dapur MBG. Selain itu, mereka juga akan mengembangkan kembali sistem secara nasional dan mendukung kejelasan jadwal menu sehari-hari lewat platform daring.
"Memperkuat kemampuan pelatihan keselamatan makanan untuk semua penyedia MBG," demikian katanya.
Posting Komentar