
wartamoro.com, Pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena, masih yakin bahwa timnya mampu menyelesaikan musim di peringkat empat klasemen Liga 1 2024/2025, walaupun mereka harus menghadapi tekanan dari posisi teratas dan kondisi sulit sebagai klub tamahan.
Pada minggu kedua puluh sembilan, Macan Kemayoran telah mengumpulkan 47 poin dan menduduki tempat ke empat dalam tabel sementara. Akan tetapi, status tersebut belum benar-benar terjamin. Malut United yang letaknya langsung dibelakang mereka memiliki jumlah poin sebanyak itu juga, sedangkan PSM Makassar pada urutan keenam cuma berselisih tiga nilai saja. Yang mencolok adalah jarak skor antara Persija dengan klub di peringkat kelima belas hanyalah tujuh angka, hal ini menjadi bukti bagaimana kerasnya kompetisi menjelang akhir musim.
Dalam atmosfer kompetisi yang ketat ini, nasib Carlos Pena masih belum terlalu pasti. Dia telah ditandatangani pelatih berkebangsaan Spanyol untuk durasi kontrak setahun mulai bulan Juni tahun 2024. Sampai saat ini, pihak manajemen belum memberikan petunjuk apa pun tentang kemungkinan perpanjangan masa baktinya.
Namun demikian, Pena lebih memilih untuk mengkonsentrasikan diri pada kelima pertandingan tersisa di musim ini.
"Saat ini saya tak mengkhawatirkan masa depan. Konsentrasi saya terpaku pada pertandingan selanjutnya. Tim kami memiliki lima pertarungan krusial agar bisa meraih tujuan yang sudah disepakati," ungkap sang pelatih berumur 41 tahun itu.
Dia mengatakan dia berharap untuk tetap tinggal di Persija, meskipun ia sadar bahwa keputusan itu ada di tangan orang lain.
"Saya berharap dapat mendukung tim untuk masuk ke dalam empat besar. Bila hal tersebut berhasil dicapai, saya yakin hasil yang positif akan menyusul," katanya.
Akan tetapi, menjaga posisi mereka di empat teratas tidaklah mudah. Di samping persaingan ketat dari klub lain, Persija juga perlu bertanding jauh dari markas sendiri lagi. Kekhawatan tentang lokasi pertandingan kandang sekali lagi menjadi masalah bagi tim Jakarta, tepatnya sebelum bertemu Semen Padang pada minggu ke-30.
Pertama-tama, pertandingan itu direncanakan berlangsung di Jakarta International Stadium (JIS). Akan tetapi, dikarenakan kondisi rumput yang belum siap dan masih dalam proses pemulihan, akhirnya pertandingan dialihkan ke Stadion Pakansari, Bogor.
Hal ini menimbulkan ketidakpuasan bagi Pena. Dia merasa letdown lantaran Persija belum mempunyai tempat tinggal yang pasti sepanjang musim ini. Pasukan Macan Kemayoran pernah berganti-ganti di antara Stadion Utama Gelora Bung Karno, Stadion Patriot, sampai JIS.
"Jelas ini bukan kondisi terbaik. Namun inilah kenyataan yang harus dihadapi," jelas Pena.
Menurut dia, ketidaktentuan tempat pertandingan juga mempengaruhi keadaan jasmani dan rohani para atlet. Walaupun demikian, dirinya masih menyampaikan penghargaan atas usaha timnya.
"Saya mengerti bahwa hal ini tak selalu ringan, namun para atlet tetap berupaya untuk menyesuaikan diri dan memaksimalkan kemampuan mereka," tambahnya.
Pada musim ini, Carlos Pena telah membawa Persija bermain sebanyak 29 kali di Liga 1 dengan mencatatkan 13 kemenangan, 8 seri, serta menderita 8 kekalahan. Menghadapi tersisa lima pertandingan lagi, kans buat Persija jadi sang juara terbilang tipis akibat tertinggal 14 angka dibelakang tim yang ada diposisi satu yakni Persib Bandung. Target yang lebih masuk akal pada tahap ini yaitu menjaga tempat mereka dikelompok empat besar dan pastikan lolos menuju babak selanjutnya atau Championship Series.
Laga melawan Semen Padang pada hari Minggu (27/4) merupakan titik penting dalam usaha tersebut. Keberhasilan meraih kemenangan dengan skor 1-0 saat menghadapi Persik Kediri di pertandingan sebelumnya diharapkan dapat memperkuat rasa percaya diri bagi Rizky Ridho dan timnya agar tetap stabil hingga akhir musim.
Saat tersisa hanya lima pekan lagi dari kompetisi Liga 1, Persija tidak memiliki kesempatan untuk lengos. Menghadapi tekanan perburuan gelar dan keraguan tentang venue tuan rumah, skuad Macan Kemayoran wajib bermain dengan performa tertinggi pada tiap laga yang akan dimainkannya.
Posting Komentar