
wartamoro.com - Diantara kita mungkin masih sering kali membeli buku sebelum benar-benar dapat menghabiskannya. Sepertinya ada semacam daya tarik yang membuat kita begitu tertarik, layaknya janji tentang ide baru, pengalaman luar biasa, serta berbagai peluang yang tersimpan di setiap lembar halamannya.
Tidak ada yang salah dengan penataan buku-buku hingga membentuk tumpukan tinggi. Malah, susunan tersebut dapat menggambarkan identitas Anda atau visi tentang orang yang ingin Anda capai.
Terdapat pola yang lumayan konsisten di antara orang-orang yang koleksi bukunya semakin membludak meskipun waktu baca mereka tak sesuai. Bila Anda salah satu yang sering tergoda untuk membeli 'buku tambahan' lainnya, sedangkan meja nakas Anda telah dipenuhi layaknya menara Jenga dalam bentuk sastra, mungkin ada tujuh ciri berikut ini yang mengena pada dirimu, hal tersebut dikutip dari Geediting , Kamis (24/4).
1. Keingintahuan yang Tak Berkesudahan
Pernakah kamu iseng memasuki sebuah toko buku dan kemudian tanpa sadar keluar dengan tas yang dipadati buku-buku dari beragam kategori seperti biografi, kuliner, hingga fiksi historis?
Jika benar, bisa jadi kamu memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi.
Untuk para pecinta buku, rasa penasaran merupakan penggerak utama. Mereka tidak sekadar tertarik pada sesuatu, tetapi selalu termotivasi untuk memperluas wawasan mereka, menyimak perspektif lainnya, serta menjelajahi pertanyaan-pertanyaan unik yang timbul secara spontan.
Membaca tidak hanya tentang mencari informasi, tetapi juga tentang berkembang menjadi insan yang lebih baik. Setiap lembaran buku yang terbuka merupakan perjalanan kecil dalam mengenal alam semesta dengan lebih mendalam.
2. Suka Menggali Sesuatu yang Baru dan Tak Gampang Jemu
Seseorang yang hobi membeli buku umumnya tidak hanya terpaku pada satu jenis Genre tertentu. Saat ini mungkin sedang asyik membaca novel detektif, namun esok hari bisa jadi sudah penuh dengung merenungi isi buku tentang otak manusia.
Seringkali pula minat mereka mencakup buku-buku eksotis seperti photobook, cerita rakyat kuno, hingga buku tentang pembangunan diri yang mungkin tidak disangka.
Bagi mereka, keragaman sangatlah penting. Mengonsumsi genre yang berbeda dapat mempertajam pemikiran agar selalu fresh dan terbuka. Mereka suka merasakan perpindahan antara satu alam semesta dengan yang lain. Saat ini tenggelam dalam cerita romansa klasik, lusa sudah menyelami memoar penuh emosi.
Karena dia selalu bersemangat untuk menguji sesuatu yang baru, tak heran jika kumpulan buku yang belum dibuka pun semakin banyak saja.
3. Merasakan Ketertarikan pada Keberadaan Buku Itu Sendiri
Tidak hanya isiannya, keberadaan fisik dari buku juga memiliki pesona uniknya sendiri. Terdapat perasaan damai saat berada di tengah-tengah tumpukan buku, meskipun belum semua bisa dibaca.
Kini, sebagian besar dari kita memiliki koleksi perpustakaan sendiri di dalam rumah. Rak berisi buku-buku tersebut menunjukkan bahwa opsi selalu siap. Setiap buku sepertinya mengisyaratkan, "Jika suatu saat kamu membutuhkanku, aku akan tetap berada di sini."
Untuk sebagian besar orang, novel yang belum terbuka adalah bukan sesuatu yang mengganggu, tetapi sebuah harapan. Ia merupakan janji dari petualangan baru yang dapat diungkap setiap saat.
4. Yakin akan Kekuatan Buku yang Merubah Keberadaan Manusia
Untuk pecinta buku sesungguhnya, literatur tidak hanya sebagai sarana hiburan atau tempat mendapatkan pengetahuan. Buku dapat melebarkan wawasan, memodifikasi sudut pandang, dan bahkan menyediakan dorongan untuk membuat keputusan signifikan dalam kehidupan.
Mereka yakin bahwa tiap buku memiliki kemampuan untuk membantu kita menjadi lebih bijaksana, lebih sensitif, atau lebih gagah dalam menghadapi hidup.
Posting Komentar