Ini dilakukan guna memelihara kondisi fisik serta kesejahteraan badan kita.
Beberapa individu mungkin enggan berolahraga sebab dianggap terlalu melelahkan.
Namun paling tidak, sedikitnya usaha dilakukan untuk berolahraga paling tidak satu kali dalam sepekan.
Apabila enggan melakukan latihan yang intens, senam ringan juga bisa diterima.
Apabila banyak orang mengalami kesulitan mencari waktu untuk bergerak aktif sepanjang minggu karena rutinitas mereka yang padat.
Akan tetapi, sebuah penelitian terbaru mengabarkan gembira untuk Anda yang hanya sempat berolahraga di hari Sabtu dan Minggu.
ternyata, melakukan kegiatan fisik hanya pada hari Sabtu dan Minggu, yang biasanya dikenal sebagai "pejuang akhir pekan," memberikan manfaat sebanyak berolahraga setiap hari untuk kesehatan.
Apakah kamu termasuk orang yang sibuk sepanjang minggu dan hanya bisa berolahraga saat akhir pecan (weekend)?
Tenang, kamu tidak sendirian dan kabar baiknya, hal itu bisa tetap menyehatkan tubuh.
Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa individu yang menjalankan olahraga sebanyak satu hingga dua kali seminggu mendapatkan keuntungan kesehatan yang sama seperti mereka yang berolahraga secara berkala tiap harinya.
Selama total waktu dalam seminggu sudah mencukupi.
Studi yang diterbitkan dalam Journal of the American Heart Association ini mengusulkan hasil yang dapat merombak pemikiran umum: mungkin bukan frekuensinya tetapi total waktu berolahragalah yang lebih penting.
Ini berarti bahwa selama seseorang berhasil melakukan aktifitas fisik dengan intensitas sedang sampai berat sebanyak 150 menit setiap pekan, mereka masih dapat mendapatkan proteksi dari risiko meninggal muda, penyakit jantung, serta kanker. Hal ini termasuk jika semua kegiatan itu difokuskan hanya pada satu atau dua hari dalam seminggu saja.
"Pesan ini sungguh membahagiakan, khususnya untuk mereka yang merasa sulit menambahkan aktivitas fisik ke dalam rutinitas harian yang sudah penuh," ungkap Dr ZhiHao Li, penulis utama riset serta epidemiologi dari Southern Medical University di Guangzhou, Tiongkok.
Temuan penelitian ini mengindikasikan bahwa berpartisipasi dalam kegiatan fisik meskipun hanya sesekali dapat memberikan manfaat bagi kesehatan jangka panjang.
150 Menit yang Berharga Saran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta American Heart Association adalah untuk orang dewasa menjalani olahraga aerobik berintensitas ringan sebanyak 150 hingga 300 menit setiap pekan, atau bisa juga memilih 75 sampai 150 menit apabila dilakukan dalam intensitas tinggi, atau gabungan kedua-duanya.
Menariknya, penelitian ini menunjukkan bahwa bagaimana seseorang mendistribusikan waktunya untuk berolahraga dari hari ke hari tidak begitu penting; yang paling vital adalah total keseluruhan aktifitas tersebut.
Melibatkan 93.000 peserta
Studi ini mengevaluasi informasi dari lebih dari 93.000 orang dewasa yang berpartisipasi dalam UK Biobank, yaitu salah satu sumber data kesehatan publik terkemuka secara global.
Aktivitas fisik partisipan diukur dengan cara yang obyektif melalui penggunaan perangkat accelorometer di pergelangan tangan, yaitu sebuah alat pelacak aktivitas yang dipasangkan layaknya jam tangan dan jauh lebih tepat jika dibandingkan dengan kuesioner yang tergantung pada memori atau persepsi dari para partisipan tersebut.
Peserta dikategorikan menjadi tiga kelompok: Weekend Warrior (yang berolahraga dengan intensif hanya 1-2 hari dalam seminggu), Active Regular (yang menyebarkan kegiatan fisik mereka merata sepanjang minggu), dan Inactive (yang tidak mencapai 150 menit aktivitas per minggu).
Hasil mengejutkan
Setelah delapan tahun dari periode penerusan tindakan, lebih dari 3.000 orang meninggal dunia, di mana kebanyakan kasusnya disebabkan oleh kanker (kira-kira 45%) serta penyakit jantung dan pembuluh darah (17%).
Hasil analisis tersebut menyatakan bahwa Weekend Warrior memiliki penurunan risiko terhadap kematian.
Seluruh sebab-sebab: 32% lebih berkurang; masalah jantung: 31% lebih turun; serta kanker: 21% lebih rendah. Di sisi lain, Active Regular pun mengindikasikan pengurangan resiko, namun agak lebih kecil.
Setiap alasan: 26% lebih sedikit; masalah jantung: 24% lebih rendah; serta kanker: 13% kurang.
"Sebetulnya kami pernah berpikir bahwa jika olahraga disebar merata sepanjang minggu maka hasilnya akan lebih optimal," jelas Li.
"Ternyata, asalkan seseorang mencapai batas waktu 150 menit, keuntungan tersebut masih cukup signifikan, meskipun dilakukan hanya dalam satu atau dua hari," imbuhnya.
Total aktivitas
Keith Diaz, Ph.D., seorang professor di bidang perilaku kesehatan dari Columbia University Medical Center, menyebutkan bahwa temuan tersebut menegaskan ide bahwa jumlah total kegiatan fisik yang dilakukan selama satu minggu jauh lebih vital dibandingkan dengan bagaimana cara mendistribusikan aktifitas itu.
"Banyak individu mengalami kesulitan menambahkan kegiatan olahraga dalam jadwal mereka selama hari kerja," ujar Diaz.
“Namun, hasil ini menunjukkan bahwa bahkan jika hanya bisa aktif saat akhir pekan, kita tetap bisa mendapatkan manfaat kesehatan yang signifi kan,” ucapnya.
Namun demikian, Diaz juga menyampaikan peringatan bahwa memasukkan 150 menit olahraga intensif selama dua hari mungkin dapat menjadi suatu tantangan untuk tubuh, terutamanya pada bagian otot dan persendian.
"Beberapa studi lain menyatakan bahwa ada kenaikan kecil dalam risiko cedera muskuloskeletal pada kelompok weekend warriors," katanya.
“Akan tetapi, keuntungan bagi kesehatan sangatlah lebih besar daripada potensi bahayanya.”
Pastikan Anda melakukannya dengan peregangan awal, mengatur kekuatan, serta meningkatkan ketahanan badan perlahan-lahan," jelasnya.
Perlu diperhatikan
Walaupun temuan penelitian tersebut solid dan disokong oleh data yang obyektif, namun masih terdapat batasannya.
Aktivitas fisik hanya dievaluasi sekali pada awal penelitian, sehingga tidak mengakomodir potensi perubahan kebiasaan olahraga dari waktu ke waktu.
Selain itu, mayoritas peserta berasal dari populasi kulit putih di Inggris, yang membuat hasilnya belum tentu berlaku untuk populasi lain dengan latar belakang etnis, budaya, atau gaya hidup berbeda.
Meski demikian, bagi mereka yang selama ini merasa “gagal” karena tidak mampu konsisten berolahraga tiap hari, studi ini memberikan semangat baru.
Kita masih dapat menjaga kesehatan jantung, mengurangi resiko terkena kanker, serta memperpanjang umur meskipun tidak perlu berolahraga setiap harinya.
Rahasia utamanya adalah mencapai jumlah total selama seminggu sebanyak 150 menit, di mana kegiatan tersebut harus cukup berat intensitynya.
Dapat meliputi kegiatan seperti lari, bersepeda, menari, berkebun, atau bahkan membersihkan rumah dengan semangat.
Dengan persiapan matang, kesibukan atau jadwal padat tidak harus menjadi alasan untuk meninggalkan kesehatan dan kebugaran.
Artikel ini sudah dipublikasi di Kompas.com denganjudul Berolahraga Cuma Di Akhir Pekan Juga Bermanfaat untuk Kesehatan Setara dengan Rutin
Posting Komentar