5 Ketakutan Orang yang Menghantui Setelah Kirim Pesan Berisiko di Internet

5 Ketakutan Orang yang Menghantui Setelah Kirim Pesan Berisiko di Internet

wartamoro.com , Pernahkah Anda merasa gugup ketika akan mengirim pesan signifikan di platform media sosial? Mungkin saja ini karena pesan tersebut berkaitan dengan emosi, permohonan mendesak, atau bahkan pengungkapan perasaan yang sensitif.

Ketakutan terhadap tanggapan lawan bicara serta risiko negatif lainnya bisa mendorong kita untuk memutus koneksi internet di ponsel.

Perbuatan tersebut kelihatannya remeh, namun sebenarnya hal itu mencerminkan upaya dalam mengatasi rasa takut yang tersimpan di hati.

Apa sebenarnya yang dikhawatirkan oleh mereka? Menurut Geediting, mari kita lihat lima kekhawatiran orang tentang dampak internet setelah mengirim pesan beresiko!

  1. Takut penolakan

Alasan pokok bagi sebagian orang menonaktifkan koneksi internet secara langsung adalah untuk terbebas dari penolakan.

Sama seperti setelah mengirim pesan yang berisi ungkapan perasaan dan menantikan respons yang mungkin tidak menyenangkan.

Dengan menonaktifkan jaringan online, paling tidak mereka terbebas dari harus melihat pesan-pesan yang masuk secara instannya.

  1. Takut konfrontasi

Menonaktifkan koneksi internet merupakan metode efektif untuk mengelak dari respons segera yang meminta klarifikasi tambahan.

Tantangan dari pihak lain merupakan sesuatu yang dihindari saat belum mempersiapkan tanggapan berbalasan.

Oleh karena itu, mereka menghentikan koneksi internetnya agar tidak menerima pesan secara langsung.

  1. Takut hilang kendali

Mengirim pesan yang kemudian hilang tanpa jejak di dunia maya memberdayakan kita untuk mengontrol waktu.

Anda dapat menangani perasaan Anda sendiri sebelum mengamati bagaimana orang lain bereaksi terhadap pesan yang Anda kirimkan.

  1. Takut akan ketidakpastian

Alasan lain yang membuat khawatir adalah adanya ketidakepastian. Saat lawan bicara sedang mengetik atau telah memasuki status online, terasa seperti Anda ingin cepat-cepat pergi.

Cara melakukannya adalah dengan menonaktifkan koneksi internet. Mereka yang mengambil tindakan ini sangat khawatir tentang ketidakyakinan.

Setelah mengirim pesan, mereka merasa terbebani dan enggan untuk segera menanggapi balasan yang mungkin datang. Oleh karena itu, mereka memilih untuk menjauh dengan cara memutus koneksi internetnya.

  1. Takut akan kecanggungan

Terutama ketika pesan telah dikirim, bisa jadi membawa emosi yang sangat telanjang, sepeti ungkapan perasaan hingga kisah pribadi.

Orang-orang yang mengirimkan pesan tersebut kemungkinan besar merasa bahwa isi pesannya lucu atau bahkan tidak masuk akal. Oleh karena itu, mereka berusaha melarikan diri dengan cara memutus koneksi internet pada ponsel mereka.

Apabila Anda menggunakan metode menonaktifkan koneksi internet sesudah mengirim pesan, sebenarnya banyak juga orang yang melakukannya. Mereka berusaha meredakan beban dengan cara tersebut. Hal penting yang harus dipegang teguh ialah hanya kontrol atas diri Anda lah yang bisa dikuasai, bukan respon dari pihak lain.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama