3 Klub Juara Liga Europa, Namun Tersingkir dari Liga Domestik

3 Klub Juara Liga Europa, Namun Tersingkir dari Liga Domestik

wartamoro.com,Liga Europa musim 2024/2025 sudah mencapai tahap semifinal. Kesempatan untuk menjadi pemenang sekarang ini hanya milik Manchester United, Tottenham Hotspur, Bodo/Glimt, dan Athletic Bilbao. Dari empat tim tersebut, hadirnya Manchester United dan Tottenham cukup menggembirakan. Kedua klub itu tetap kuat di kompetisi Eropa walaupun saat ini tengah alami penurunan performa di English Premier League (EPL).

Walaupun cukup langka, kontras seperti itu sesungguhnya telah ada sebelumnya. Kinerja sebuah tim dalam kompetisi lokal dan Eropa memang tidak selalu bersinergi. Bahkan, tiga klub berikut ini pernah menjadi juara Liga Europa sementara performanya di liga domestic kurang mengesankan.

1. Atletico Madrid menempati posisi ke-9 di LaLiga musim 2009/2010 namun berhasil menjadi juara Liga Europa.

Pertama, kita memiliki Atlético Madrid, pemenang Liga Europa pada tahun 2009/2010. Kinerja Atlético sepanjang musim itu tidaklah mengesankan. Di LaLiga Spanyol, performanya cukup buruk dengan hanya berhasil finish di posisi kesembilan. Tim Los Rojiblancos merasakan 17 kali kalah dalam kompetisi ini, angka yang merupakan catatan terburuk bagi mereka sejak musim 1999/2000.

Walaupun menjadi pemenang, perjalanan Atletico Madrid di Liga Europa musim 2009/2010 tetap saja tidak mengesankan. Mereka harus turun kasta ke Liga Europa lantaran tidak bisa melaju dari babak grup Liga Champions. Kemudian, setelah itu menuju pertandingan akhir dipenuhi dengan nasib baik. Atletico berhasil menyingkirkan Sporting CP, Valencia, dan Liverpool berkat aturan gol away.

Dalam pertandingan puncak, Atletico Madrid menghadapi tantangan besar dari Fulham. Hasil imbang 1-1 mendorong permainan menuju periode tambahan, dan nyaris sampai ke babak penalty. Untungnya bagi Atletico, mereka memiliki Diego Forlan. Penyerang asal Uruguay itu menciptakan gol kemenangan untuk tim di menit ke-116. Meski musim ini awalnya cukup sulit, Atletico Madrid akhirnya bisa menyudahi musim dengan memenangkan gelar juara.

2. Sevilla memenangkan Liga Europa pada musim 2015/2016 dan 2022/2023 namun kurang berhasil di LaLiga.

Sevilla, tim yang paling sukses dalam sejarah Liga Europa, juga terdaftar di sini. Meskipun performa mereka sedang tidak baik di LaLiga, mereka tetap berhasil memenangkan gelaran tersebut dua kali. Di musim 2015/2016, Sevilla berada di posisi ketujuh klasemen LaLiga. Akan tetapi, mereka tampil kuat di kompetisi Eropa itu dan akhirnya meraih juara setelah mengalahkan Liverpool di partai final.

Hasil yang mirip pun dirasakan oleh Sevilla pada 2022/2023. Performanya di La Liga saat itu justru semakin menurun. Tim asal Nerviones ini akhirnya berada di posisi ke-12, pencapaian terendah bagi klub tersebut sejak tahun 2000. Selain itu, Sevilla sempat menghadapi situasi sulit dengan hampir masuk dalam zona degradasi untuk beberapa minggu. Di tengah kesulitan itu, mereka juga harus melakukan pergantian pelatih dua kali sepanjang musim.

Walau begitu, Sevilla menunjukkan bahwa mereka pantas dikenal sebagai raja dari Liga Europa. Tim ini berhasil menyandang gelar juara setelah mengalahkan sejumlah klub tangguh seperti Manchester United, Juventus, dan AS Roma secara beruntun. Dengan pencapaian tersebut, Sevilla juga meraih trofi Liga Europa kelima belaskali, menjadikannya pemegang rekor untuk jumlah kemenangan tertinggi di kompetisi itu sampai saat ini.

3. Eintracht Frankfurt bermain kurang memuaskan di Bundesliga musim 2021/2022 meskipun menjadi pemenang Liga Europa

Ada pula klub Jerman yang menjuarai Liga Europa saat sedang amburadul di Bundesliga. Klub tersebut adalah Eintracht Frankfurt. Pada 2021/2022, Frankfurt hanya finis di peringkat ke-11 Bundesliga. Mereka bahkan hanya berselisih sembilan poin dari zona degradasi. Namun, Frankfurt tampil nyaris sempurna di Liga Europa musim tersebut.

Pada fase grup, Frankfurt melaju sebagai juara tanpa terkalahkan. Mereka lalu melewati Real Betis pada babak 16 besar via perpanjangan waktu. Aksi Frankfurt pada perempat final khususnya jadi sorotan. Mereka menyingkirkan Barcelona usai meraih kemenangan di Camp Nou.

Farnkfurt lalu melewati West Ham United untuk mencapai final. Pada partai puncak, Rangers FC sempat menyulitkan mereka. Namun, Frankfurt akhirnya juara usai memenangi babak adu penalti. Bagi Frankfurt, itu adalah trofi Liga Europa kedua mereka. Sebelumnya, mereka berjaya pada 1979/1980 saat kompetisi tersebut masih bernama Piala UEFA.

Meski jeblok di liga domestik, tiga klub di atas berhasil menjuarai Liga Europa. Manchester United dan Tottenham Hotspur berpeluang menyusul capaian mereka pada 2024/2025. Akankah salah satunya menjadi juara Liga Europa musim ini?

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama